Sederet Hal Penting yang Perlu Anda Perhatikan Saat Membeli Oli Trafo

 

Anda pasti tidak asing lagi dengan transformator atau lebih dikenal dengan nama trafo. Ini merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan baik menaikkan maupun menurunkan. Di Indonesia sendiri jenis trafo yang sering digunakan adalah trafo kering. Alat tersebut sering kita temui di perkantoran, gedung, dan juga pabrik karena bentuknya yang ramping dan dipasang di dalam ruangan. Sebaliknya PLN lebih banyak menggunakan trafo tipe basah dan biasanya dipasang di luar ruangan. Trafo ini dikatakan tipe basah karena kumparan yang melilit inti terendam dalam oli yang terdapat di dalam transformator ini berfungsi sebagai insulator dan pendingin.

 

Sekilas Tentang oli Transformator

 

Oli transformator atau lebih sering dikenal dengan oli trafo adalah suatu bahan isolasi liquid yang digunakan sebagai isolasi serta sebagai pendingin pada transformator. Separuh bagian dari bahan isolasi tersebut diwajibkan memiliki kemampuan untuk dapat menahan tegangan tembus, selain itu fungsi pendingin dari oli trafo adalah sebagai peredam panas. Dengan dua kemampuan tersebut maka disimpulkan bahwa oli trafo digunakan untuk melindungi trafo dari gangguan yang tidak diharapkan.

 

Kandungan oli Trafo

 

Oli trafo sendiri memiliki unsur atau senyawa hidrokarbon, seperti hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa diatas oli transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil. oli ini dihasilkan dari proses pemurnian oli mentah. Selain itu, oli transformator berasal dari bahan-bahan organik, misalnya oli piranol dan silikon. beberapa jenis oli transformator yang sering dijumpai di lapangan adalah oli transformator Diala A, diala B dan Mectrans.

 

Apa Saja Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Membeli Oli Trafo?

 

Perlu Anda ketahui bahwa membeli oli trafo tidak boleh sembarang. Salah-salah akan menyebabkan kerusakan pada alat trafo yang digunakan. Tapi Anda tak perlu khawatir dalam standar PLN PLN (49-1:1980) sudah menjelaskan beberapa hal yang wajib diperhatikan saat membeli oli atau oli trafo, seperti:

 

  • Kejernihan Oli Trafo
    Oli harus jernih, tidak mengandung kotoran. Tidak pula mengandung suspensi maupun sedimen. Massa jenis oli yang harus di penuhi adalah 0,895 gr/cm3.
  • Tegangan Tembus Trafo
    Ketika membeli oli baru, pastikan angka tegangannya tembus sebelum difilter sebesar 30KV/2,5mm atau 80 KV/mm. Setelah difilter 50KV/2,5mm atau 120 KV/mm. Tegangan tembus yang rendah biasanya akan menunjukkan adanya kontaminasi seperti debu, air, kotoran, atau partikel konduktif yang terkandung dalam oli. Jadi harus hati-hati, ya.
  • Viskositas Kinematika

Peran penting terdapat pada viskositas kinematika dalam hal pendinginan dimana kelas minyak ditentukan berdasar hal ini. Kekentalan oli transformator tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi, sehingga proses pendinginan dapat bekerja dengan baik. Nilai viskositas akan menentukan apakah oli terkontaminasi atau tidak?

Di suhu 20 derajat celcius, viskositas oli akan menunjukkan angka 25-40 cSt. Sedangkan untuk flash point, nilai yang disyaratkan yaitu 140 derajat celcius. Flash point yang rendah menunjukkan adanya kontaminasi zat yang mudah terbakar.

  • Titik Tuang

Titik tuang umumnya digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis peralatan yang akan menggunakan minyak isolasi. Fungsinya untuk memastikan bahwa penggunaan oli trafo pas dan tidak kurang atau lebih. Standar nilai titik tuang dari PLN ialah kurang dari 30 derajat celcius.

 

  • Angka Kenetralan selanjutnya adalah angka kenetralan. Angka ini sendiri sendiri merupakan angka yang dapat menunjukkan penyusutan minyak serta mendeteksi kontaminasi pada minyak. Pada kondisi operasi, trafo yang dialiri arus listrik akan menimbulkan panas hingga 80 derajat celcius. Panas ini disalurkan secara konveksi dan radiasi ke udara melalui oli trafo.
  • Kandungan Air Dan Asam Oli Trafo. Pada transformator mengandung senyawa hidrokarbon dan sejumlah kecil zat aditif. Peningkatan suhu pada transformator dapat menyebabkan proses hidrokarbon pada oli yang akan mempengaruhi nilai tahanan listrik.

 

Perlu dicatat bahwa oli pada transformator juga perlu diuji dan diperiksa secara rutin agar trafo berjalan dengan baik dan efisien. Perawatan oli trafo ini dapat Anda lakukan dengan cara purifikasi dengan tujuan untuk meningkatkan tegangan tembus oli transformator. Jika oli trafo sudah digunakan lebih dari 10 tahun maka Anda wajib melakukan penggantian oli baru.

error: Content is protected !!